Surat Nikah Kebangsaan

Surat Nikah Kebangsaan
(Asalkan Kekasih Tak Marah Padaku)

Oleh : Emha Ainun Nadjib

Aku tidak mau “mupus”: menganggap tak ada sesuatu yang sebenarnya masih mengendap di dasar jiwa. Pura-pura tidak melihat ada sekam di ruang gelap batin bangsaku. Yang sewaktu-waktu akan menyala jadi api, meskipun hari ini sedang seakan-akan mereda.

Maka aku terus bertengkar melawan tiga aku-ku. Biarlah aku berempat menjadi kubangan api, untuk turut bersedekah menyerap bara api dari jiwa gelisah bangsaku.

Pada 17 Ramadlan tahun-2 Hijriyah, Kanjeng Nabi melansir terminologi yang luar biasa: “Kita baru menyelesaikan perang kecil, dan sekarang kita masuki perang besar”. Padahal Perang Badar yang barusan usai, sedemikian dahsyat. Suatu pertempuran di mana Allah “melanggar” segala Ilmu Militer manusia dan “mengejek” semua logika peperangan.

Sedangkan aku yang hanya berempat, tak pernah selesai bertengkar memperebutkan siapa di antara kami yang “aku nafsu”, siapa “aku iman”. Yang mana “aku kegelapan” dan “aku tercerahkan”. Bagaimana mempetakan aku-benar aku-salah aku-baik aku-buruk aku-pecinta aku-pembenci, juga aku-mengAllah aku-memberhala.

Bisa dibayangkan semrawutnya ribuan “aku” dalam atlas Bhinneka Tunggal Ika: tuding menudingnya pasti jauh lebih gaduh. Sekam-sekam permusuhan, kebencian dan rasa tidak aman, tak pernah benar-benar padam. Bahkan senyatanya: “perang besar melawan nafsu” itulah sejatinya pilar bangunan Bangsa dan Negaraku.

313 prajurit Badar, dengan kualitas personil yang tidak memadai secara militer, dan peralatan perang yang sangat minimal, menang melawan 1.200 pasukan Sekutu, dengan rumus yang tidak pernah disebut oleh Buku Perang zaman apapun. Yakni “Innama tunshoruna wa turhamuna wa turzaquna bidlu’afaikum”: Kalian dilimpahi pertolongan, kemenangan dan rizki oleh Allah, karena kalian maju perang demi membela rakyat yang dilemahkan.

Muhammad Saw “nekad” menjanjikan rumus itu ketika berpidato di depan pasukan Badar sebelum pertempuran. Beliau tahu itu irrasional bagi logika manusia dan kehidupan di dunia. Maka kepada Allah beliau menyampaikan pernyataan: “In lam takun ‘alayya Ghodlobun fala ubali”: Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, wahai Kekasih, hamba tak peduli pada nasib hamba di dunia. Hamba ikhlas kalah, hancur dan mati – “asalkan Kekasih tidak marah kepadaku”.

Dan ternyata dimensi hubungan cinta dengan “harga mati” semacam itu yang membuat Sang Kekasih melimpahkan kemenangan.

Tetapi, di antara aku berempat ini: yang mana yang dilimpahi kemenangan, dan yang mana yang dimurkai?

Aku berkata kepadaku: “Aku justru sangat tahu bahwa sebenarnya tak ada masalah dengan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Islam, Khilafah, Pluralitas,  Toleransi dan semuanya. Itu semua hanya diperalat untuk proses adu-domba demi mencapai kepentingan suatu golongn. Sejarah Bangsa Indonesia dikacau dan dirusak oleh suatu golongan”

Aku yang di antara khalayak menyodok: “Tapi beberapa kali Sampeyan menulis sangat serius hal-hal yang menyangkut Pancasila, sehingga kami mendapat kesan bahwa Sampeyan terseret oleh rekayasa isyu yang menyebarkan anggapan bahwa ada masalah dengan Pancasila. Padahal sudah 72 tahun Pancasila hidup baik-baik saja”

“Seolah-olah ada ancaman serius terhadap Pancasila kesepakatan kebangsaan dan kenegaraan kita”, aku yang di depanku menambahkan, “sehingga di sana sini diselenggarakan peneguhan kembali tekad terhadap lestarinya Pancasila. Dan yang dianggap ancaman itu adalah Islam”

Aku yang di depan menambahi, “Bahkan Sampeyan sedang menyiapkan seri-seri panjang tulisan tentang Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, hubungannya dengan Agama, Islam, Khilafah, Jawa …”

Aku mempertahankan diri: “Lho aku kenal Pancasila sejak mulai mengenal huruf di masa kanak-kanak. Dan secara alamiah aku terus bersabar menjalani proses untuk mematangkan Pancasila kehidupanku. Karena Pancasila adalah Surat Nikah Kebangsaan yang aku berada dan terikat di dalamnya, meskipun hanya sebagai rakyat kecil”

Tetapi aku-aku itu terus membombardir: “Tulisan-tulisan Sampeyan sengaja atau tak sengaja membuat yang membacanya merasa di bawah sadarnya bahwa bangsa kita sedang mempertengkarkan Pancasila. Bangsa Indonesia dan Ummat Islam tiba-tiba bergerak menuju anggapan dan kepercayaan bahwa Pancasila alamatnya di sini, sementara Islam alamatnya di sana. Bahwa Kaum Muslimin adalah ancaman bagi Bhinneka Tunggal Ika….”

Karena mereka tak henti-hentinya menyerbu, akupun balik menerjang mereka dengan tiba-tiba bersuara keras, mengaji murottal membacakan Surat At-Tin: “Demi pohon Tin, demi pohon Zaitun, demi Gunung Sinai dan demi Negeri gemah ripah loh jinawi…”

“Apa itu!”, aku yang di khalayak meneriakiku.

“Tin adalah pohon yang tumbuh di wilayah Budha Gautama memproses pencarian hidupnya. Zaitun adalah perkebunan di perkampungan Isa Yesus. Bukit Sinin, Tursina, padang Sinai, adalah arena pergolakan dan perjuangan Musa. AlBalad al-Amin adalah gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo dalam pengayoman Muhammad saw di Madinah. Hanya karena keseriusan konsep dan hidayah tertentu Allah bersumpah atas empat hal sekaligus. Peradaban Abad-21 sekarang ini sedang berjalan lamban menuju awal kesadaran Tin. Perhatikan kegelisahan hati ummat manusia di Eropa dan Amerika”. ***

(Menuju: “PASCA ABAD-21”)
Yogya 13 Juni 2017.
Copas from facebook

0 komentar:

Bersyukur

*NGAJI SANTAI TAPI SERIUS*

Bismillaah...
Assalamualaikum w.w.

Isilah *titik-titik di bawah ini* dan mohon dijawab dengan jujur dan cepat.

1. Allah *menciptakan tertawa* dan ............... ??
2. Allah itu *mematikan* dan ............... ??
3. Allah itu *menciptakan laki-laki* dan ............... ??
4. Allah itu memberikan *kekayaan* dan ................ ??

*_Bagaimana jawabanya ?_*

Gampang kan ?
Sebagian besar jawaban ternyata memang benar, tapi hanya untuk nomor 1, 2 dan 3 saja.
Sedang untuk jawaban Nomor 4, Ternyata mayoritas salah.

*KENAPA ???*

Sekarang mari kita bahas.
Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab :
1. Tertawa dan (Menangis)
2. Mematikan dan (Menghidupkan)
3. Laki laki dan (Perempuan)
Tapi bagaimana dengan no.4 ?
Apakah benar jawabannya adalah Kemiskinan..?
Nah untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam Surah An-Najm ayat 43-45, dan 48, sbb:

*Jawaban no 1*

:ﻭَﺃَﻧَّﻪ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ

"dan Dia-lah yang menjadikan orang *tertawa dan menangis.*"
(QS. An-Najm: 43)
👍👍👍

*Jawaban no 2*

:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ

"dan Dia-lah yang *mematikan dan menghidupkan.*"
(QS. An-Najm:44)
👍👍👍

*Jawaban no 3*

:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ

"dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan *laki-laki dan perempuan*. "
(QS. An-Najm:45)
👍👍👍

*Jawaban no 4*

:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ

"dan Dia-lah yang memberikan *kekayaan dan KECUKUPAN.*"
(QS. An-Najm:48)
✋✋✋

Ternyata jawaban yang no 4 kita sdh berburuk sangka kpd Allah

Sesungguhnya Allah hanya memberikan _*kekayaan dan kecukupan*_ kepada hamba-hamba Nya *BUKAN kemiskinan* seperti yang telah kita sangkakan.

استغفرالله العظيم

Ternyata yang *menciptakan kemiskinan* adalah diri kita sendiri.

*Kemiskinan itu selalu kita bentuk dalam pola pikir kita*.

Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang *pandai bersyukur* walaupun hidup cuma pas-pasan tapi ia tetap bisa tersenyum😊BAHAGIA???
*Karena ia merasa cukup, bukan merasa miskin seperti kebanyakan orang lainnya.*

*Semoga kita termasuk dari golongan orang-orang yang selalu merasa cukup dan selalu bersyukur dalam segala hal*.
Aamiin...

1 komentar:

Pentingnya SHOLAT


PENTINGNYA SHOLAT
Sholat adalah ibadah yang di wajibkan dan telah di tentukan waktu pelaksanaannya oleh Allah Swt. Sholat tidak sebatas hanya ibadah ritual rutin saja tapi sesungguhnya ibadah sholat tentu pasti mengandung manfaat bagi jiwa juga mendatangkan keberkahan dalam kehidupan ,bagi seorang mu’min baik atau tidaknya dalam pelaksanaan juga penjiwaannya selaras dengan manfaat dan hikmah yang Allah berikan kepadanya, sholat membawa pengaruh dalam kehidupan seseorang di dunia ,karna itu jangan sampai ibadah sholat itu di sia siakan bahkan tidak kerjakan dengan ikhlas karna Allah .Swt
Dari Abu Hurairoh Ra. : Saya pernah mendengar Rosululloh Saw, Beliau bersabda : Sesungguhnya amal ibadah yang paling pertama akan dihisab dari seorang hamba adalah sholatnya, apabila sholatnya baik maka baik pula amaliah lainnya dan apabila sholatnya buruk maka buruk pula amaliah lainnya.
Kaitannya dengan membentuk kepribadian seorang muslim, sholat memiliki peran dan fungsi yang amat berpengaruh. Jika seseorang telah mendirikan sholat dengan semestinya yaitu terpenuhinya syarat, rukun seta khusu’dan ikhlas (sholat yang bekualitas) maka bisa dipastikan dia akan menjadi seorang pribadi muslim yang baik.
Sebab telah difirmankan oleh Alloh SWT. dalam Al-Qur’an surat Al-‘Ankabut : 45
ٱتۡلُ مَآ أُوحِيَ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ ٤٥
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dengan demikian dapat kita pahami, barang siapa yang mendirikan sholat dengan baik maka dia akan terhindar dari perbuatan keji dan munkar (dosa). Dia akan memiliki kepribadian yang baik, terpuji dan akhlaq yang mulia karena dia menyadari bahwa semua yang diperintahkan Alloh SWT. akan mendatangkan kebaikan dan keselamatan. Terlebih dalam sholat itu terkandung berbagai hikmah yang bernilai amat tinggi yang tidak dapat diukur dengan materi duniawi, yaitu pahala dari Alloh SWT.
Sholat mengajarkan kita tentang persamaan derajat setiap hamba dihadapan Alloh, membentuk kita memiliki kepribadian baik seperti tawadlu atau rendah hati dan menghilangkan kasta-kasta atau tingkatan derajat dikalangan manusia, semua sama sujud kepada Alloh SWT.
Dalam sholat juga kita dididik taat dan patuh kepada pemimpin. Sebagai contoh, bila imam sujud maka seluruh makmum mengikutinya, sebaliknya apabila imam melakukan kesalahan maka makmum yang harus mengingatkan (sesuai aturan fiqih). Maka dalam sholat akan terbentuk kesatuan yang kokoh dan persatuan yang solid.
Andai kita paham lebih jauh, sholat juga dapat menghilangkan stres pikiran dan gundah/galau dalam hati. Karena dengan sholat kita dapat mengingat Alloh SWT. dengan hati yang tunduk dan khusu’ akan membuat jiwa serta hati kita damai dan tenteram.
Firman Alloh SWT. dalam surat Ar-Ro’du : 28
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim jangan pernah menyepelekan sholat apalagi sampai meninggalkannya. Karena sholat, terutama yang 5 waktu itu wajib hukumnya disamping itu pula membentuk kepribadian yang baik bagi seorang muslim juga mengundang kebekahan di kehidupan dunia terlebih lagi jika dilakukan ketika awal waktu dengan berjama’ah.

0 komentar:

Kejang-kejang

"Pah ini daftar belanjaan kita sebulan yaa"
"Yaa, besok belanja papah kasi uangnya. 300 cukup kan?"
(Dalam hati bengong duit 300 buat beli sabun ma odol juga abis.)
"Anterin aja yah paaah, sekalian jalan jalan"
(Sengaja minta anter biar papah tau berapa ongkos buat mandi dan makan sebulan.)
Hari H pun tiba.
Sampe swalayan cuma ngambil kebutuhan mandi beras minyak ma kopi aja buat sebulan.
(Ini di luar kosmetik baju dan lain lain.)
Angka di layar kasir hampir 800 ribu.
Dan sepertinya Aku sukses bikin si papah bengong...
Di perjalanan pulang...
"Duit se juta ga nyampe sehari abis ya mah, cuma dapet beginian doang"
(Dalam hati aku ; "makanya jangan suka ngatain istri boros suruh hemat bla bla bla")
"Pah kosmetik mamah udah pada abis, bedak, krim wajah, body lotion, parfum mamah sama papah juga udah abis, terus mamah mau beli daleman buat papah sama anak2 juga. Oiya bumbu dapur semua abis kita sekalianke pasar ya beli bawang cabe sayuran"
(Si papah tiba tiba berhenti, ambruk dan KEJANG KEJANG.)
Cerita di atas cuma fiktif, bersumber dari curahan hati kawan kawan.

Pesannya : Buat laki laki yang udah berkeluarga. Plis jangan Judge para istri2 ini MAKHLUK MATREALISTIS.

Uangmu di belanjakan juga untukmu dan anakmu.
Bahkan untuk keperluan pribadi mamah sendiri pun sudah tidak di perdulikan jika melihat keadaanmu yang belum sanggup memenuhi kebutuhan kita.
Buat mamah, yang penting anak sehat terawat dan kamu makin ganteng karena mamah merawatmu dengan benar.

Tapii ...tooh kamu tetap berpaling ke perempuan lain yang kecantikannya selalu terawat.
Pah, Jangan suka marah jika rumah berantakan.
Jangan marah kalo mamah belum masak buat makan malam kamu.
Bahkan jika mamah ketiduran sebelum sempat melayani kamu.

Jika yang menjadi tuntutanmu adalah rumah bersih, makanan enak tersedia, pelayanan ranjang yang memuaskan. Coba papah samakan Bayaran pembantu dan wanita penghibur dengan uang yang papah berikan ke mamah...
Sama kah?

Bahkan itu masih di luar kemampuanmu.
Masih bisakah kau kasar dan membantak ku...
buatlah aku tesenyum dlm keadaan apapun
Sudah lah curhatnya , mamah mau istirahat...

Jika sakit nya blm reda hubungi dokter....atau minum bodrek hehehe

#copas dari group facebook

0 komentar:

Kaya dan sok kaya


BEDA GAYA
Di Indonesia, rumah masih ngontrak aja motornya ada 2, lengkap dg mesin cuci, kulkas, dispenser, dan TV plasma. Alasannya jelas, pengen dianggap berada.
Padahal org yg berada betulan, biasanya menggunakan uangnya utk investasi. Mengerem sementara keinginan membeli barang2 elektronik, agar duitnya bs dipakai utk beli rmh atau tanah yg kenaikan harga per tahunnya semakin menggila. Barang elektronik hanya akan jadi rongsokan.
Di Jepang, saat ini sedang ngetrend gaya hidup minimalis. Orang2 berlomba mengosongkan rmhnya dr segala perabotan. Hanya punya sdikit baju, kasur seadanya, laptop utk kerja, sudah, itu aja. Tidak sumpek, malah lapang, mood pun senang.
Di Jepang, punya mobil adalah kampungan. Hanya golongan petani yg tinggal di pedesaan yg punya mobil, itupun karena berfungsi utk mengangkut logistik pertanian. Sedangkan org kota lebih suka jalan kaki dan naik sepeda. Kalopun ada mobil, biasanya dibiarkan sampe berdebu di garasi.
Di Indonesia, mobil adalah simbol kekayaan. Cicilan rumah blm lunas, keburu kredit mobil. Padahal mobilitas jg blm tinggi, blm jadi org sibuk, cuma gara2 tetangga punya mobil terus ikutan dari pd keliatan miskin. Seneng amat nyenengin pihak bank. Semakin banyak utang, semakin banyak bunga yg dibayar, nggak sadar diperas bankir.
Punya perabotan banyak itu boleh selama rmh kita sndiri. Punya mobil jg boleh, selama pondasi ekonomi sudah kuat. Apa yg terlihat oleh mata hanyalah cover luar. Utk apa luarnya bagus dan mapan, tp yang didalam justru keropos
Copas dari fb Susi Susanti Susi

0 komentar:

Sudahkah kamu berbuat baik hari ini?


Tidak ada yang tidak mungkin terjadi di dunia ini melainkan atas kehendak Allah swt sang Pencipta.
Apabila ia sudah bersabda " kunfayakun" maka terjadilah.

Kita sebagai manusia hanyalah sebagai mesin bumi yang layaknya terus berputar dan berputar sampai berjumpa dengan hari kiamat tiba.
Begitulah seharusnya hidup manusia. Kita yang sudah hidup dan berada di dunia ini hendaknya selalu mengisi kehidupan kita dengan akhlaqul karimah. Bersikap baik terhadap Allah swt dan jangan melupakan untuk bersikap baik juga terhadap sesama manusia.

Jangan buat hidup kita merugi. Memang begitulah takdirnya. Bagi kalian yang bisa menjalankannya dengan ikhlas dan penuh ridho niscaya insyaallah Allah mengampuni dosa kita dan memberikan tempat yang setimpal kepada kita kelak..
Amiinn

0 komentar:

Bahagiaku

Bahagiaku adalah ketika mendengar pujian sang suami tentang masakanku yang dia bilang sangat sedap. "Sayang, masakannya enak banget, mas suka", dia lontarkan kalimat itu ketika kita berdua hampir selesai menyantap menu buka puasa hari ini.
Terimakasih Ya Rabb, engkau telah mengirimkankan aku belahan jiwa. Seseorang yang telah melengkapi hidupku, menutupi segala kekuranganku dan selalu membuatku tersenyum karenanya.

0 komentar:

Hablu minallah Hablu Minannas

Hablu Minallah Hablu Minannas

Setiap manusia yang hidup di dunia ini tidaklah cukup hanya mencukupi kebutuhannya kepada Allah swt. Mereka tidak bisa menghabiskan waktunya didunia ini dengan beribadah kepada sang Pencipta.

Sebagai makhluk sosial, hendaknya kita mengikuti dan melakukan sesuatu berdasarkan nilai humanisme. Yaitu memanusiakan manusia. Sebagai sesama makhluk Allah kita juga harus menghargai dan berbuat baik terhadap sesama.

Dengan menyeimbangkan antara keduanya, insyaallah hidup seorang manusia akan menjadi lebih beruntung dalam meraih jannahNya.
Amiinn

0 komentar:

Pentingnya bersyukur.

Sesungguhnya bersyukur itu tidak hanya ketika kita menjadi orang kaya.

Assalamualikum wr.wb
Sudahkah kita bersyukur? Bersyukur adalah menata hati untuk menerima segala kondisi yang ada pada diri kita dari segala aspek kehidupan, seperti ekonomi, harta, maupun keadaan hati. Sebagai seorang muslim hendaknya kita harus selalu bersyukur dengan mengucapkan kalimah "hamdalah" kepada Sang Pencipta yaitu Allah swt. Dengan mengucapkan kalimah itu disetiap harinya maka kita kita akan mengikhlaskan segala kondisi yang ada maupun yang sedang kita hadapi sekarang ini.
Saudaraku, jangan lupa bersyukur ya,,,,
Wassamualikum wr.wb

0 komentar: